REVIEWED_BY dr. Rizal Fadli
Pengertian Kesehatan Mulut dan Gigi
Kesehatan mulut dan gigi seharusnya selalu dijaga, keduanya memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Jika kesehatan mulut dan gigi tidak dijaga, risiko terhadap penyakit atau masalah kesehatan lainnya akan meningkat.
Mulut dan gigi merupakan bagian awal tubuh yang menerima makanan, cairan, dan juga salah satu organ yang terlibat dalam proses pencernaan. Ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, sebelum kedua hal tersebut ditelan, makanan dan minuman akan terlebih dahulu masuk mulut.
Meski tertelan, masih ada zat yang mengendap di dalam mulut. Zat yang mengendap tersebut bisa saja memiliki kandungan bakteri atau kotoran di dalamnya. Biasanya, pertahanan alami tubuh dan perawatan kesehatan mulut yang baik bisa menjaga bakteri tetap terkendali. Namun, bila bakteri dan kotoran tersebut dibiarkan mengendap, hal ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit atau kondisi medis tertentu.
Penyebab Masalah Mulut dan Gigi
Rongga mulut merupakan sarang segala macam bakteri, virus dan jamur. Beberapa dari mereka sudah ada di sana dan membuat flora yang normal di mulut. Mereka umumnya tidak berbahaya dalam jumlah sedikit. Namun, pola makan yang tinggi gula menciptakan kondisi di mana bakteri penghasil asam bisa berkembang. Asam ini bisa mengikis email gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Bakteri di dekat garis gusi juga bisa berkembang membentuk plak. Plak bisa menumpuk, mengeras, dan bermigrasi ke sepanjang gigi bila tidak dibersihkan secara teratur. Hal itu bisa membuat gusi meradang dan menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai gingivitis.
Peradangan parah bisa menyebabkan gusi mulai menarik diri dari gigi. Proses ini menciptakan kantong di mana nanah akhirnya bisa terkumpul. Penyakit gusi stadium lanjut ini disebut periodontitis.
Berbagai Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut
Terdapat beberapa contoh penyakit dan gangguan medis yang bisa timbul jika mulut dan gigi tidak dijaga kebersihannya, antara lain:
1. Bau Mulut (Halitosis)
Halitosis adalah bau mulut yang berkelanjutan dan tidak dapat hilang, meskipun mengonsumsi permen, menggunakan pencuci mulut, atau sikat gigi. Umumnya, halitosis disebabkan oleh konsumsi tembakau, sisa makanan pada mulut yang tidak dibersihkan, mulut yang kering, gigi yang kotor, serta penggunaan obat-obatan tertentu.
2. Gigi Berlubang
Gigi berlubang adalah kerusakan jaringan keras gigi yang diakibatkan oleh karies yang tidak dapat dicegah. Karies terbentuk karena bakteri yang menimbulkan warna kehitaman. Sementara penyebab utamanya adalah gigi yang kotor karena jarang menyikat gigi dan dibiarkan sehingga membentuk plak.
Plak yang tidak ditangani tersebut lalu berubah menjadi karies dan menyebabkan gigi berlubang. Selain itu, gigi berlubang dapat dipicu oleh beberapa faktor lain. Contohnya seperti mengomsumsi makanan manis berlebihan, mulut kering, mengidap gangguan makan tertentu, serta penggunaan obat-obatan.
3. Kanker Lidah
Meskipun penyebab utama kanker lidah adalah mutasi gen yang disebabkan oleh merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Kanker lidah juga dapat terjadi akibat faktor gigi dan mulut yang tidak dijaga kebersihannya.
4. Abses Gigi
Abses gigi adalah rongga patologis yang berisi pus yang disebabkan oleh infeksi bakteri campuran. Abses gigi merupakan infeksi akut purulen yang berkembang pada bagian apikal gigi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang berasal dari gigi yang terinfeksi baik pada maksila maupun pada mandibula.
5. Karang Gigi
Karang gigi atau kalkulus gigi adalah timbunan plak dan zat kapur yang bereaksi terhadap air liur. Penyebab utama karang gigi adalah kuman yang memakan sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi dan sela-sela gigi. Selain itu, keasaman pH air liur juga menjadi penyebab karang gigi muncul.
Cara Mendiagnosis Masalah Kesehatan Mulut dan Gigi
Sebagian besar masalah gigi dan mulut dapat didiagnosis selama pemeriksaan gigi. Selama pemeriksaan, dokter gigi akan memeriksa dengan cermat gigi, mulut, tenggorokan, lidah, pipi, rahang, dan leher pasien. Dokter gigi mungkin mengetuk atau mengikis gigi dengan berbagai alat, atau instrumen untuk membantu diagnosis.
Seorang teknisi di kantor dokter gigi mungkin juga akan mengambil rontgen gigi dari mulut pasien, memastikan gambar dari setiap gigi terambil. Pastikan untuk memberi tahu dokter gigi jika kamu sedang hamil. Wanita yang sedang hamil tidak boleh melakukan rontgen.
Alat yang disebut probe juga bisa digunakan untuk mengukur kantong gusi. Penggaris kecil ini dapat memberi tahu dokter gigi apakah memiliki penyakit gusi atau gusi yang surut atau tidak.
Jika dokter gigi menemukan benjolan, lesi, atau pertumbuhan abnormal di mulut pasien, mereka mungkin melakukan biopsi gusi. Selama biopsi, sepotong kecil jaringan dikeluarkan dari pertumbuhan atau lesi. Sampel kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop untuk memeriksa sel kanker.
Jika kanker mulut dicurigai, dokter gigi juga bisa merekomendasikan tes pencitraan untuk melihat apakah kanker telah menyebar. Tes mungkin termasuk:
1. Sinar-X
2. Pemindaian MRI
3. CT scan
4. Endoskopi
Artikel mengenai kesehatan mulut dan gigi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar